Pada edisi kali ini menampilkan beberapa artikel diantaranya: Agar tidak ada ketimpangan wilayah kepulauan dan daratan ( hal. 5), Making Indonesia 4.0 membentuk industri otomotif Indonesia masa depan (hal. 6), Pembantaian di Kajuruhan (hal. 33), Adu balap deklarasi (hal. 26), Usap-usap calon pendamping (hal. 32), Rem blong formula E (hal. 32), Gubenur DKI Jakarta: Silahkan uji kebijakan saya (hal. 36), Peran negara dalam perlindungan data (38), Eh ada bonek Asmuni (hal. 42), Menyelamatkan saluran air air warga Batavia (hal. 44), Cerutu dari hobi hingga menjalin relasi (hal. 46), Mikha Tambayong: Rawat jantung sejak dini (hal. 50), Menapaki jejak batik di Polandia (hal. 52), Berawal dari dua ilmuwan (hal. 56), Tembakan maut gas air mata kadaluarsa (hal. 58), Bingkai retak sketsa Angga (hal. 64), Kabar buirung penjual es dawet (hal. 66), Berkelit dari jerat sanksi FIFA (hal. 68), Ketua Umum PPSSI Muchamad Irawan: Ini pertama kali gas air mata ada di stadion (hal. 72), Pesengkokolan yang makin menyulitkan kita (hal. 77), Gagal mematik kompor listrik (hal. 78), Menyambung pipa pengganti tabung (hal. 84), Desas desus kudeta Cina (hal. 86), beda data berbuah cekal (hal. 89), Mencegah kepunahan ala IUCN dan CITES (hal. 92), Pentingnya kemandirian ilmu dalam konservasi (hal. 94).
Jalan Parangtritis Km. 6,5
Sewon, Bantul, Yogyakarta.
email: lib@isi.ac.id