Warna adalah pusat seni tidak hanya sebagai elemen tetapi sebagai ide. Antologi yang unik ini mencerminkan makna warna yang estetis, budaya, dan filosofis melalui tulisan-tulisan para seniman dan kritikus, yang ditempatkan dalam konteks antropologi, film, filsafat, sastra, dan sains yang lebih luas. Mereka yang tidak suka warna memiliki banyak hal untuk dikatakan seperti mereka yang menyukainya. Kronologi tulisan-tulisan dari Baudelaire hingga Baudrillard ini melacak bagaimana para seniman menegaskan warna sebagai ruang sensasi murni, merangkulnya sebagai alat revolusi atau mencela itu sebagai dekoratif dan bahkan dekaden. Ini menetapkan warna sebagai tema sentral dalam kisah seni modern dan kontemporer dan memberikan buku pegangan yang menarik untuk definisi dan perdebatan seputar sejarah, makna, dan penggunaannya
