National Geographic Indonesia Volume 19 September 2024

Dalam edisi kali ini menampilkan beberapa informasi diantaranya: Keyakinan yang menyelamatkan : Agama bias memberikan kontribusi dalam upaya adaptasi menghadapi bencana pesisir, di ikuti oleh sejarah dan kearifan lokal(hal. 12), Masalah berganda :Ular terberat dibumi ini, yang tersohor akan lilitanya yang mematikan, kini diklasifikasikan dalam dua spesies yang berbeda (hal. 14), Kecoak laut raksasa dan Isopodia yang berjasa : Tak banyak mendapatkan sorotan satwa-satwa lantai laut ini besar manfaatnya bagi bumi dan manusia (hal. 16), Mak Dare : wanita ini mendapatkan penghargaan akibat ketekunanya mencatat dan melestarikan pantun-pantun lama Melayu untuk joget Dangkong (hal. 20), Rahasia kubur Sahara : Dua decade seorang ahli paleontology berulang kali kembali ke Afrika untuk menguak teka-teki kematian yang ada di dalam perkuburan terbesar dijamanbatu (hal. 22), Ulat penipu : Lihatlah cara satwa ini mengetahui para predatornya. Mulai dari meniru dedaunan, hingga memberikan tatapan mata (hal. 40), Pemahaman yang dalam : Di atas kapal riset berteknologi tinggi OxceanXplorer, para ilmuwan mencari jawaban atas hiu cucut meong dan misteri lainnya, jauh dibawah laut (hal. 46), Pemahaman yang dalam : Bagi peneliti Mellisa Marques, perjalanan rahasia laut dalam :  Oceanx tak sendiri dalam menjelajahi daerah Abis (hal. 64), Misi yang lebih besar : Zoleka Filander adalah seorang ilmuwan yang mendokumentasikan kehidupan dasar laut dan menginpirasi generasi baru peneliti di daratan (hal. 65), Mengekoripusaka Longmasr : dalam kabar terakhir dari perjalananya mengelilingi dunia seorang jurnalis mengikuti rute Tentara MerahTiongkok, 90 tahun silam (hal. 68)