Berani Berubah Dan Berhenti Mengeluh

Berani Berubah Dan Berhenti Mengeluh

Pustakawan sebagai ‘lokomotif’ dalam mengelola perpustakaan harus berani meninggalkan zona nyaman. Artinya seiring pesatnya kemajuan jaman, pustakawan atau pengelola pepustakaan tidak sekedar menjalankan rutinitas pekerjaan kepustakawanan melainkan terus bergerak melakukan kreativitas dan inovasi layanan yang dibutuhkan masyarakat. Perpustakaan akan berhasil layanannya jika perpustakaan itu mudah diakses dan berdampak pada kualitas hidup masyarakat yang semakin membaik. Demikian dikatakan Labibah saat tampil sebagai narasumber (narsum) seminar nasional secara online bertajuk: “Peran Smart Librarian Dalam Mendukung Digital Library dan Pelayanan Publik Berbasis Elektronik”, pada Rabu (16/8).  Kepala Perpustakaan UIN Suka itu menambahkankan perpustakaan harus menyediakan solusi bagi masyarakat dan menjalin kerjasama dengan komunitas lain dalam mengembangkan layanannya. “Beranilah berubah dan berhentilah untuk mengeluh. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin kecuali kita tidak ingin keluar dari masalah. Jika ada persoalan harus diselesaikan, jangan diam saja karena solusi harus dicari,”tutur Labibah memotivasi sedikitnya 650 peserta seminar daring tersebut. Suntikan motivasi peserta yang kebanyakan merupakan  pustakawan, pengelola perpustakaan, dan pegiat literasi itu kian dilengkapi oleh narsum lain, Shinta atau akrab dipanggil Bunda Cinta ( Praktisi Psikologi dan Pendidikan). Bunda cinta berpendapat bahwa pustakawan merupakan salah satu agen perubahan yang harus mampu berkontribusi membangun generasi muda. “Bagi saya pustakawan itu punya peran penting sebagai agen perubahan, sebelum merubah orang lain terlebih dahulu merubah diri sendiri dengan produktivitas karya yang semakin berkualitas. Teruslah bergerak ikut berperan membangun genarsi yang maju,” kata Bunda Cinta. Materi seminar dapat di download melaui link http://digilib.isi.ac.id/15144

 

Cari
Kategori

Pustakawan sebagai ‘lokomotif’ dalam mengelola perpustakaan harus berani meninggalkan zona nyaman. Artinya seiring pesatnya kemajuan jaman, pustakawan atau pengelola pepustakaan tidak sekedar menjalankan rutinitas pekerjaan kepustakawanan melainkan terus bergerak melakukan kreativitas dan inovasi layanan yang dibutuhkan masyarakat. Perpustakaan akan berhasil layanannya jika perpustakaan itu mudah diakses dan berdampak pada kualitas hidup masyarakat yang semakin membaik. Demikian dikatakan Labibah saat tampil sebagai narasumber (narsum) seminar nasional secara online bertajuk: “Peran Smart Librarian Dalam Mendukung Digital Library dan Pelayanan Publik Berbasis Elektronik”, pada Rabu (16/8).  Kepala Perpustakaan UIN Suka itu menambahkankan perpustakaan harus menyediakan solusi bagi masyarakat dan menjalin kerjasama dengan komunitas lain dalam mengembangkan layanannya. “Beranilah berubah dan berhentilah untuk mengeluh. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin kecuali kita tidak ingin keluar dari masalah. Jika ada persoalan harus diselesaikan, jangan diam saja karena solusi harus dicari,”tutur Labibah memotivasi sedikitnya 650 peserta seminar daring tersebut. Suntikan motivasi peserta yang kebanyakan merupakan  pustakawan, pengelola perpustakaan, dan pegiat literasi itu kian dilengkapi oleh narsum lain, Shinta atau akrab dipanggil Bunda Cinta ( Praktisi Psikologi dan Pendidikan). Bunda cinta berpendapat bahwa pustakawan merupakan salah satu agen perubahan yang harus mampu berkontribusi membangun generasi muda. “Bagi saya pustakawan itu punya peran penting sebagai agen perubahan, sebelum merubah orang lain terlebih dahulu merubah diri sendiri dengan produktivitas karya yang semakin berkualitas. Teruslah bergerak ikut berperan membangun genarsi yang maju,” kata Bunda Cinta. Materi seminar dapat di download melaui link http://digilib.isi.ac.id/15144

 

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Open chat
1
Ada Yang Bisa Kami Bantu ?
Kami Siap Membantu Anda. Sampaikan pertanyaan, saran, dan kritik kepada kami.