Mata Kata

Mata Kata

Buku ini dapat dibeli di UPA Perpustakaan ISI Yogyakarta

Judul : Mata Kata

Penulis : Ayatrohaedi

Penerbit : Pustaka Jaya, 2016

Bahasa : Indonesia

Nomor ISBN : 978-979-419-454

Halaman : 108 hal

Harga Jual :Rp. 40.800

Melalui puluhan atau ratusan sajak yang telah kutulis, kosakataku sangat terbatas. Mungkin tidak melebihi jumlah 500 patah kata yang biasa kumanfaatkan dari puluhan ribu kosakata bahasa Indonesia yang kukenal. Kosakata yang terbatas itulah yang berulang kali kupakai. Namun, puncak keiritan kata itu bagiku justru melambangkan apa yang selama ini kulihat, kuperhatikan, dan kuhayati. Lalu kutuliskan menjadi baris-baris sajak. Semuanya itu juga dapat digunakan untuk menyelami apa yang kuhasilkan. Khusus dalam sajak-menyajak, karyaku terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah yang lebih merupakan pelukisan apa yang tertangkap mata, dan karenanya kumasukkan dalam kelompok kata mata. Dalam pada itu, kelompok yang kedua dapat dikatakan yang lebih menukik. Bukan sekadar pelukisan, melainkan pemaknaan lebih jauh. Kelompok itulah yang kusebut mata kata. Artinya, apa yang kurekam melalui sajak itu berawal dari kata mata, dan berujung pada mata kata. Sebagai sajak, kata-kata itu kutuliskan

Cari
Kategori

Buku ini dapat dibeli di UPA Perpustakaan ISI Yogyakarta

Judul : Mata Kata

Penulis : Ayatrohaedi

Penerbit : Pustaka Jaya, 2016

Bahasa : Indonesia

Nomor ISBN : 978-979-419-454

Halaman : 108 hal

Harga Jual :Rp. 40.800

Melalui puluhan atau ratusan sajak yang telah kutulis, kosakataku sangat terbatas. Mungkin tidak melebihi jumlah 500 patah kata yang biasa kumanfaatkan dari puluhan ribu kosakata bahasa Indonesia yang kukenal. Kosakata yang terbatas itulah yang berulang kali kupakai. Namun, puncak keiritan kata itu bagiku justru melambangkan apa yang selama ini kulihat, kuperhatikan, dan kuhayati. Lalu kutuliskan menjadi baris-baris sajak. Semuanya itu juga dapat digunakan untuk menyelami apa yang kuhasilkan. Khusus dalam sajak-menyajak, karyaku terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah yang lebih merupakan pelukisan apa yang tertangkap mata, dan karenanya kumasukkan dalam kelompok kata mata. Dalam pada itu, kelompok yang kedua dapat dikatakan yang lebih menukik. Bukan sekadar pelukisan, melainkan pemaknaan lebih jauh. Kelompok itulah yang kusebut mata kata. Artinya, apa yang kurekam melalui sajak itu berawal dari kata mata, dan berujung pada mata kata. Sebagai sajak, kata-kata itu kutuliskan

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Open chat
1
Ada Yang Bisa Kami Bantu ?
Kami Siap Membantu Anda. Sampaikan pertanyaan, saran, dan kritik kepada kami.