Mata Fotografi Indonesia, Ed. 24

[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”19474″ img_size=”medium” alignment=”center” css_animation=”rotateInDownRight”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Beragam informasi seputar fotografi tersaji pada edisi kali ini. Kemajuan mutu perangkat versus artificial intelligence (hal. 6). Babukung, ritual adatkematian suku Dyak Tpmun (hal. 16). Wiliam Sutanto, Sang “Digital Printmaker” (hal. 24). Wicaksono, semua akan AI pada waktunya (hal. 36). Badui, sejatinya harmoni dengan alam (hal. 42). Kemajuan teknologi peralatan meningkatkan derajat fotografi (hal. 52). Banyuwangi, destinasi yang kian “Mewangi” (hal. 60). Mereka-reka Indonesia lewat midjourney (hal. 74). UU tentang AI, perlukah? (hal. 80). Peran foto jurnalistik yang bergeser (hal. 90). Federasi perkumpulan senifoto Indonesia (hal. 96). Tjejep Rustandi menikmati gambar AI yang penuh kejutan (hal. 106). Kala pandemi: berterima takut dan sepi (hal. 112). Dari tekstual jadi visual, telaah penggunaan AI art generator dalam seni visual (hal. 120). Mengunjungi Iran, menjelajahi Magi Persia (hal. 126)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]