Staccato, No. 252/Th.XXI/Desember 2023
[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”19361″ img_size=”medium” alignment=”center” css_animation=”rotateInDownRight”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Beragam informasi tersaji pada edisi kali ini. Steven Tanus: terbuka dengan perbedaan (hal. 4). Franz Xaver Gruber dan kontroversi “silent night’ (hal. 7). Belajar piano secara kelompok: antara kesalahan persepsi dan keraguan guru (hal. 10). Belajar piano secara kelompok: tak ada salahnya mencoba (hal. 12). Refleksi akhir tahun: bersikap kritis dalam krisis (hal. 14). Gitar: pilih karya orang atau karya sendiri (hal. 16). Kontroversi hanon (bagian ke-2) (hal. 20). Eunice Tong: energi musik klasik di Indonesia (hal. 23). The Russian piano school: sebuah fenomena dan legenda (hal. 27). The Russian piano school: artistik adalah segalanya (hal. 29). The Russian piano school: pengajaran yang terintegrasi dengan tepat (hal. 31). Estetika musik klasik: dari Socrates hingga Kant (hal. 33). WES (hal. 35). Piano score: The Twelve Days of Christmas (hal. 37).[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]