Staccato, No. 231/Th.XIX/Maret 2022

[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”17680″ img_size=”medium” alignment=”center” css_animation=”rotateInDownRight”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Staccato edisi ini memuat tentang beberapa artikel. Dr. Klaus Kristian Nugraha: ‘Focus on The Music and Less About The Individual’ (hal. 4-5), Musik dan Disleksia (hal. 10-11), Disleksia Musik: Disleksia dalam Pengajaran Musik (hal. 12-15), Stress and Anxiety: Tips Mengajar Murid Disleksia (hal. 16), Dyslexia and Music: Disleksia, Musik, dan Ujian (hal. 17-18), ‘Musik Telah Menyelamatkan Kami’ (hal. 19), Berkarir dalam Bisnis Musik (hal. 20-22), Sulitnya Memainkan Legato (hal. 24-25), Instrumen Terbaik untuk Dipelajari Anak: Piano atau Biola? (hal.28-29), Apakah Biola Lebih Sulit dari Piano? (hal. 30-31), Tips Belajar Biola: 5 Hal Yang Harus Diikuti (hal. 32-33), Berlatih Musik Bach (hal. 34-35), Alat Musik Termahal Sepanjang Masa (hal. 36-38), Balada Headphone (hal. 39-41), Piano Score: Fur Elise Jazz (hal. 42-45), Piano Score (hal. 46), Taburan Emas Bagi Jelia’s Piano Studio (hal. 47), Lidya Evania dari Piano ke Biola (hal. 48-50).[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]