Basis edisi kali ini menyajikan beragam tulisan. Diantaranya, ada sajian tentang agama seharusnya tertawa (hal. 4). Tawa itu tak sederhana, ada di halaman 14. S. Bagio: seniman pengocok perut (hal. 20). Menjelang humor sekarang (hal. 24). Lelucon berbahaya Joko Pinurbo (hal. 28). Tokoh bahasa, menampilkan Gorys Keraf (hal. 47). Kakawin mesin waktu: sastra kuno untuk anak (hal. 51). Bermain seni dalam kerinduan Sukhawati (hal. 56).